Makan Ulat Sagu Mentah Menjadi Tradisi Warga Mentawai

Makan Utat Sagu Mentah Menjadi Tradisi Warga Mentawai

           Ulat sagu merupakan salah satu makanan yang mengandung protein yang sangat tinggi. Ulat sagu itu sendiri memiliki nama latin Rhynchophorus ferruginesus, ulat sagu merupakan salah satu binatang khas mentawai. Binatang menyerupai larva ini tak jarang dikonsumsi karena kaya akan protein. Di daerah mentawai sangat mudah menemukan yang namanya ulat sagu karna di daerah tersebut banyak memiliki batang sagu sebagai olahan makanan pokok daerah Mentawai.


          Ulat sagu memiliki bentuk tubuh yang tambun, montok, lembek, agak sedikit kenyal. Mungkin ulat ini juga terkenal rakus, karena itu badannya cukup besar untuk ukuran ulat.

1. Proses Pengelolahan Ulat dari Batang Sagu
 
      Di daerah Mentawai dikenal dengan hutan alam yang masih alami, warga di sana masih bergantung dengan alam sekitar dari segi kebutuhan papan, sandang dan pangan. Misisalnya saja untuk kebutuhan bahan makana pokok, warga Mentawai sendiri setiap harinya mengkomsumsi sagu sebagai makanan pokok, untuk lauk pauk bisah cari sendiri di sekitar lingkungan mereka bisah dari berburu, menangkap ikan dan juga beternak sampai-sampai mengolah batang sagu untuk di jadikan tempat penyemaian ulat sagu. Warga Mentawai sendiri memiliki tradisi dalam mengolah batang sagu sampai terjadinya ulat sagu. Saksikan video proses penen ulat sagu oleh warga Mentawai.



      Proses pengelohan batang sagu hingga menghasilkan ulat sagu cukup sederhana dan alat yang digunakan hanya memerlukan kapak. Ada beberapa jenis batang sagu yang layak di jadikan tempat berkembangya ulat sagu, yang pertama batang sagu sisah hasih pengelolahan tepung sagu itu sendiri, ini proses yang sangat gampang sekali karna batang sagu hasil sisah yang di olah sudah pasti di tebang dahulu dan tinggal di belah dua saja yang bagian atas dan di biarkan membusuk. Proses yang kedua memang di khususkan untuk di jadikan tempat pembentukan ulat sagu, satu batang sagu penuh bisah di olah langsung tanpa harus menebang batang itu sendiri. Tinggal di kuliti sebagian yang secukupnya lalu di ikat dan dibiarkan membusuk. Tinggal tunggu masa panen ulat sagu samapai 3 bulan lamanya.

2. Proses Panen dan Cara Memasak Ulat Sagu 

         Masa panen harus nunggu tiga bulan lamanya dan proses panen tidak begitu sulit hanya tinggal di bersikan lalu di cari seluruh batang sagu yang sudah membusuk. Ini tidak menunggu waktu yang begitu lama karna batang sagu yang siap panen biasanya sangat mudah di olah karna sudah sebagian membusuk. Dan biasanya satu batang sagu yang penuh bisah menghasilkan ulat sagu sebanyak satu karung ukurun 20 kg. Proses memasak ulat sagu ada beberapa tahapan karna bisah di bilang ulat sagu ini bisah  di makan dengan mentah dan di olah berbagai bentuk masakan misalkan di tumis, di balar, dimasak dalam bambu dan bentuk masakan lainya. Ulat sagu itu sendiri khusus di Mentawai sudah menjadi mata pencarian warga setempat jadi pengelolahannya sangat rutin di Mentawai.
Saksikan video lengkapnya di link ini.



Comments